right_side

about ME

Foto saya
bjm -mlg (pp)
inilah saia..seorang mahasiswa ilmu komunikasi yang tak pandai berkomunikasi. dan dengan inilah saia menyampaikan ilmu yang saia dapat walaupun blog ini dibuat karrena untuk menuntaskan tugas final test saia.....hehehe :)
In:

Lighting - Pencahayaan

Film crew



Objek dalam karya sinematografi adalah pantulan cahaya. Memang objek yang diambil adalah benda-benda yang kasat mata. Perlu dicatat bahwa benda-benda tersebut tampak berwarna-warni adalah karena bendabenda tersebut memantulkan cahaya. Karenanya, perlu sumber cahaya. Tata cahaya tidak selalu identik dengan tata lampu. Sumber cahaya bisa lampu, bisa matahari. Cahaya matahari bisa langsung, bisa direfleksikan (dipantulkan).

Benda-benda tampak berwarna-warni karena benda tersebut memantulkan gelombang cahaya yang berbeda-beda. Sebelum mempelajari tata cahaya, perlu kita pahami bagaimana terjadinya warna-warna benda tersebut.


Warna Benda
Semua benda memiliki warna, seperti hijau, biru, merah dan lain-lain. Warna-warna tersebut terjadi dikarenakan pemantulan sinar yang datang kearah mata kita. Seperti kita ketahui bahwa sinar putih memiliki spektrum warna yang luas seperti merah, hijau, biru, dan lain sebagainya. Spektrum warna yang tidak diserap oleh benda akan dipantulkan kemata kita dan akan menjadikan warna dari benda tersebut.

Warna Komplementer dan Primer
Kita telah tahu bahwa warna putih merupakan gabungan dari 7 spektrum warna. Akan tetapi kita juga bisa menghasilkan sinar putih hanya dengan menggabungkan tiga sinar warna dengan intensitas yang tepat. Warna tersebut adalah warna yang tidak dapat dihasilkan dengan menggabungkan warna lain, dan disebut dengan warna primer. Warna primer tersebut adalah biru, hijau, dan merah. Pencampuran warna primer tersebut dinamakan pencampuran Additiv.
Untuk mempermudah mengingat hasil pencampuran warna ini, dapat dinyatakan dengan segitiga warna :
















Pencampuran Substraksi Pikmen Warna

Bahan-bahan pemberi warna pada cat, filter, plastik dan zat lainnya disebut pikmen. Umumnya pikmen tidaklah murni, karena ia dapat memantulkan lebih dari satu warna. Pikmen-pikmen tersebut juga dapat kita campur untuk mendapatkan efek warna, pencampuran tersebut dinamakan Pencampuran Substraksi. Warna yang dihasilkan dari pencampuran substraksi disebut warna substraksi, sedangkan warna-warna yang dicampurkan disebut warna adisi. Sebagai contoh kita mengambil pikmen biru dan dicampur dengan kuning, maka hanya sinar hijau yang dipantulkan. Dengan demikian warna yang terlihat di mata adalah warna hijau. Warna biru dan kuning tersebut adalah warna adisi sedangkan warna hijau adalah warna substraksi.



















Filter Cahaya
Perlu diperhatikan bahwa warna benda transparan (misalnya filter cahaya), sangat bergantung pada warna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada warna benda tidak transparan (seperti batu, daun dan lainnya) tergantung pada warna yang dipantulkan. Jadi filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna tertentu.




















Berikut adalah warna sinar yang diteruskan oleh gabungan dua filter cahaya :




















Teknik Pencahayaan

1. Fungsi Pencahayaan
Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek oleh indra penglihatan/mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki fungsi fungsi berikut:
- menyinari obyek yang akan berhadapan dengan camera,
- menciptakan gambar yang artistik,
- membuat efek khusus,
- menghilangkan bayangan yang tidak perlu / mengganggu.

2. Jenis Cahaya
Penjeniasan cahaya pada sinematografi dan fotografi didasarkan pada fungsi pencahayaan tersebut. Berdasarkan fungsinya jenis cahaya terdiri atas (1) cahaya kunci/cahaya utama (key light), (2) cahaya pengisi (fill light), dan (3) cahaya belakang (back light).

Key light adalah cahaya yang lengsung mengenai objek dan bersifat dominan. Kebanyakan key light searah dengan kamera. Untuk tujuan menciptakan efek tertentu key light dapat ditempatkan di samping kamera sehingga cahaya mengenai sebagian objek.

Fill light adalah cahaya yang berfungsi mengisi. Key light yang mengenai salah satu sisi menimbulkan bayangan di sisi lain. Fill light berfungsi menimpa/menghilangkan bayangan key light. Fill Light juga berfungsi meratakan intensitas sinar pada ruangan. Jumlah fill light biasanya lebih dari satu disesuaikan dengan kebutuhan penghilangan bayangan. Back Light berasal dari belakang obyek, dan biasanya digunakan sebagai pembentuk gambar artistik dan memperkuat kesan (siluet, angker, misterius).

Sumber: Kuliah OnLine

In:

Penyutradaraan Sutradara

Di lapangan seorang sutradara berperan sebagai manajer, kreator, dan sekaligus inspirator bagi anggota tim produksi dan para pemeran. Peran yang sedemikian besar mengharuskan sutradara memahami benar konsep cerita, memahami situasi lingkungan maupun psikologis para pelibat produksi, dan juga harus memahami bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan semua pelibat produksi.

1. Tugas Sutradara
Tugas seorang sutradara adalah menerjemahkan atau menginterpretasikan sebuah skenario dalam bentuk imaji/gambar hidup dan suara. Pada umumnya, seorang sutradara tidak merangkap sebagai produser, meskipun di Amerika cukup banyak sutradara yang merangkap produser.
Pada umumnya, apa pun bentuk produksi audio visual selalu terbagi menjadi tiga tahap, yakni:
1) praproduksi,
2) produksi atau shooting,
3) pascaproduksi.

Tugas sutradara adalah pada tahap produksi. Namun bukan berarti sutradara tidak perlu mengetahui aspek praproduksi dan pasca produksi. Pemahaman praproduksi akan mencegah sikap arogan dan tutuntutan yang berlebih atas peralatan dan aspek-aspek penunjang produksi yang notabene merupakan tugas tim praproduksi. Misalnya, sutradara tidak terlalu menuntut disediakan pemeran yang honornya mahal apabila ia menyadari bahwa tim budgeting tidak menganggarkan dana berlebih untuk honor pemeran. Pemahaman pascaproduksi akan mencegah sutradara menginstruksikan pengambilan gambar dengan komposisi atau enggel yang penyambungannya mustahil dilakukan oleh editor.

2. Rumus 5-C
Sebelum seorang sutradara mengarahkan semua pemain dalam sebuah produksi, ada baiknya sutradara memiliki kepekaan terhadap Rumus 5 –C.

Close Up
Unsur ini diartikan sebagai pengambilan jarak dekat. Sebelum produksi (shooting d I lapangan) harus mempelajari dahulu skenario, lalu diuraikan dalam bentuk shooting script, yakni keterangan rinci mengenai shot-shot yang harus dijalankan juru kamera. Terhadap unsur close up, dia harus betul-betul memperhatikan, terutama berkaitan dengan emosi tokohnya. Gejolak emosi, peradaban gundah sering harus diwakili dalam shot-shot close up. Bagi seorang kritikus film, sering unsur menjadi poin tersendiri ketika menilai sebuah film.

Camera Angle
Unsur ini sangat penting untuk memperlihatkan efek apa yang harus muncul dari setiap scene (adegan). Jika unsur ini diabaikan bisa dipastikan film yang muncul cenderung monoton dan membosankan sebab camera angle dan close up sebagai unsur visualisasi yang menjadi bahan mentah dan harus diolah secermat mungkin. Harry mencontohkan, untuk film-film opera sabun sering ada pembagian kerja antara pengambilan gambar yang long shot d a n close up untuk kemudian diolah dalam proses editingnya. Variasi pengambilan gambar dengan camera angle dapat mengayakan unsur filmis sehingga film terasa menarik dan memaksa penonton untuk mengikutinya terus.

Composition
Unsur ini berkaitan erat dengan bagaimana membagi ruang gambar dan pengisiannya untuk mencapai keseimbangan dalam pandangan. Composition merupakan unsur visualisasi yang akan memberikan makna keindahan terhadap suatu film. Pandangan mata penonton sering harus dituntun oleh komposisi gambar yang menarik. Tidak jarang para peresensi film memberikan penilaian terhadap unsur ini karena unsur inilah yang akan menjadi pertaruhan mata penontonnya. Jika aspek ini diabaikan, jangan harap penonton akan menilai film ini indah dan enak ditonton. Seorang sutradara harus mampu mengendalikan aspek ini kepada juru kamera agar tetap menjadi komposisi secara proporsional berdasarkan asas komposisi.

Cutting
Diartikan sebagai pergantian gambar dari satu scene ke scene lainnya. Cutting termasuk dalam aspek pikturisasi yang berkaitan dengan unsur penceritaan dalam urutan gambar-gambar. Sutradara harus mampu memainkan imajinasinya ketika menangani proses shooting. Imajinasi yang berjalan tentunya bagaimana nantinya jika potongan-potongan scene ini diedit dan ditayangkan di monitor.

Continuity
Unsur terakhir yang harus diperhatikan sutradara adalah continuity, yakni unsure persambungan gambar-gambar. Sejak awal, sutradara bisa memproyeksikan pengadegan dari satu scene ke scene lainnya. Unsur ini tentunya sangat berkaitan erat dengan materi cerita. Sering penonton merasa film yang ditontonnya loncat ke sana atau ke mari tidak karuan sehingga membuat bingung. Terhadap kasus ini karena sutradara tidak mampu memperhatikan aspek kontinuitas dari film yang digarapnya.

3. Unsur Visual (visual element)
Selanjutnya masih dalam tahap persiapan penyutradaraan, seorang sutradara juga harus memahami unsur-unsur visual (visual element) yang sangat penting dalam mengarahkan seluruh krunya. Ada enam unsur visual yang harus diperhatikan, sikap pose (posture), gerakan anggota badan untuk memperjelas (gesture), perpindahan tempat (movement), tindakan/perbuatan tertentu (purpose action), ekspresi wajah (facial expression), dan hubungan pandang (eye contact)

Sikap/Pose
Jika anda mengarahkan para pemain dalam film yang anda buat, hal pertama yang menjadi arahan adalah sikap/pose (posture) pemainnya. Ini sangat erat kaitannya dengan penampilan pemain di depan kamera. Dengan monitor yang tersedia, sutradara harus mampu memperhatikan pose pemainnya secara wajar dan memenuhi kaidah dramaturgi. Sebelum pose sesuai dengan tuntutan skenario usahakan sutradara jangan putus asa terus mencoba. Apalagi untuk kalangan indie yang cenderung pemainnya masih baru atau belum pernah main sama sekali (tetapi gratis).

Gerakan Anggota Badan
Sesuai dengan shooting script, tentunya seorang atau beberapa pemain harus menggerakkan anggota tubuhnya. Namun, gesture yang mereka mainkan harus betul-betul kontekstual. Artinya, harus betul-betul nyambung dengan gerakan anggota tubuh sebelumnya. Misalnya, setelah seorang pemain minum air dari gelas tentunya gerakan berikutnya mengembalikan gelas tersebut dengan baik. Jangan sampai ada gerakan-gerakan tubuh yang secara filmis dapat menimbulkan kejanggalan.

Perpindahan Tempat
Seorang Sutradara dengan jeli akan memperhatikan dan mengarahkan setiap perpindahan
pemain pendukungnya. Perpindahan pemain ini tentunya dalam rangka mengikuti shooting script yang dibuat sang sutradara sendiri. Di sini, sutradara yang baik harus mampu mengarahkan pemainnya melakukan perpindahan secara wajar dan tidak dibuat-buat. Perpindahan pemain harus alami sesuai dengan jalan cerita yang telah tersusun. Improvisasi bagi pemain memang tidak jadi masalah, tetapi tetap dalam perhatian sutradara. Untuk itu, menonton pertunjukan teater bagi seorang sutradara dapat mengasah ketrampilan penyutradaraannya dan juga sering memberikan penilaian terhadap akting pemain dalam sebuah film dapat memperkaya kepiawaiannya dalam mengarahkan pemain.

Tindakan Tertentu
Aspek ini tentunya dikaitkan dengan casting yang diberikan kepada seseorang. Casting di
sini diartikan peran yang dijalankan pemain film dalam menokohkan karakter seseorang yang terlibat dalam cerita film tersebut. Selain ada casting ada juga yang disebut cameo, yakni penampilan seseorang dalam sebuah film tetapi membawakan dirinya sendiri (tidak menokohkan orang lain). Dalam hubungan dengan casting, seorang pemain film harus diarahkan sang sutradara agar melakukan tindakan sesuai dengan tuntunan skenario. Terkadang dalam proses produksi ada pemain yang mencoba menawar kepada sutradara sehubungan dengan akting yang harus dijalankan. Tidak semua sutradara mau meluluskan keinginan kemauan pemain, tetapi juga tidak semua pemain mau meluluskan kemauan sutradara. Pada kondisi seperti ini tinggal dua pilihan, pemain diganti atau mengganti adegan. Mengapa casting dalam kegiatan produksi film cukup lama karena karena persoalan tersebut? Saat film Boy’s Don’t Cry diproduksi, dilakukan casting yang memakan waktu bertahun-tahun. Hal ini dilakukan agar siapa pun yang menjadi pemain film tersebut sesuai dengan keinginan sutradara dan tuntutan skenario.

Ekspresi Wajah
Unsur ini sering berkaitan dengan penjiwaan terhadap naskah. Wajah merupakan cermin bagi jiwa seseorang. Konsep inilah yang mendasari aspek ini harus diperhatikan betul oleh sutradara. Terutama untuk genre film drama, unsur ekspresi wajah memegang peran penting. Banyak juga film action semacam Gladiator menajamkan aspek ekspresi wajah. Shot-shot close up yang indah dan pas dapat mewakili perasaan sang tokoh dalam sebuah film. Contoh kecil sering ditampilkan dalam perfilman India. Jika seseorang sedang jatuh cinta ukuran gambar big close up bergantian antara pria dan wanita. Namun sutradara juga
harus memperhatikan penempatannya serta waktu yang tepat. Jika tidak tepat, komunikasi dalam film tersebut gagal. Di sini, ada pedoman time is key, waktu adalah kunci.

Hubungan Pandang
Hampir sama dengan ekspresi wajah, hubungan pandang di sini diartikan adanya kaitan psikologis antara penonton dan yang ditonton. Untuk membuat shot-shot-nya, biasanya sutradara selalu memberikan arahan kepada pemain film agar menganggap kamera sebagai mata penonton. Dengan cara seperti ini, biasanya kaidah hubungan pandang ini akan tercapai. Dengan mengibaratkan kamera sebagai mata penonton, berarti pemain harus berlakon sebaik mungkin untuk berkomunikasi dengan penonton lewat lensa kamera. Dengan demikian, apa pun yang akan dilakonkan pemain seolah-olah ada yang mengawasi, yakni kamera sebagai representasi dari penonton.

Dengan menguasai Rumus 5 C dan Visual Element secara baik dan benar bisa dipastikan seorang sutradara akan mampu membuat film menjadi tontonan menarik dan munculnya situasi komunikatif antara tontonan dan penonton. Di sinilah alasan mengapa sebuah film dianggap sebagai produk komunikasi massa periodik.

Sumber: Kuliah OnLine

In:

Panduan untuk mengembangkan narasi Anda


1. Memperkenalkan situasi

Memberikan konteks cerita Anda dengan menyediakan audiens Anda dengan informasi yang berkaitan dengan waktu, tempat, sejarah dan lokasi. Pemirsa juga harus diberikan informasi yang memotivasi konflik dalam cerita ini.

2. Memperkenalkan karakter

Adalah penting untuk memiliki karakter baik karena hal ini memberikan penampil yang lebih besar untuk sambungan Anda cerita dan oleh karena itu dampak yang lebih besar.

3. Jelaskan konflik

Untuk 'konflik' juga baca: ketegangan, tantangan, motor penggerak, teka-teki, dll heran, dasarnya apa yang membuat minat dan emosi dalam orang menontonnya. Tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda tertarik pada film terakhir Anda diingat.

4. Mengembangkan konflik

Membangun ketegangan dalam film Anda mendapatkan Anda dengan pemirsa yang terlibat dalam konflik.

5. Menyelesaikan konflik

Hal ini dapat mengambil bentuk memenuhi berakhir dengan resolusi konflik tersebut dapat diselesaikan atau tidak memberikan jawaban. Dalam promosi video ini dapat mengambil bentuk rekomendasi. Selalu dapat mengetahui efek gambar terakhir Anda telah Anda pemirsa. Pemirsa akan kecewa jika di akhir-akhir ini tidak memuaskan dan tidak memenuhi harapan mereka. Anda tahu pemirsa.

Banyak film yang baik di langkah 1-2 namun gagal dalam langkah 3-5.

Proposal:

Ketika mulai film proyek penting yang Anda berpikir bagaimana Anda akan mencakup masalah. Setelah Anda telah menghasilkan dokumen ini akan berupa proposal untuk film.
Bila produksi video promosi hal pertama yang harus anda tanyakan pada diri sendiri adalah sebagai berikut:
a. Mengapa saya membuat video ini? Apakah tujuan promosi saya?
b. Siapa target pemirsa saya? Semakin spesifik pemirsa yang lebih terfokus argumen.
c. Apakah saya kuat cerita? Adalah yang paling efektif untuk mendapatkan cerita yang paling akurat di seluruh pesan ke target pemirsa saya?
d. Bagaimana video ini akan didistribusikan? Hal ini akan berdampak pada metode dan kualitas film Anda. Untuk Cinema? Untuk Televisi? Untuk Internet?

Setelah Anda telah menjawab pertanyaan ini Anda harus mulai untuk menjelajahi bagaimana Anda kirim ke cerita. Mulai dengan menulis sinopsis cerita Anda - dengan konteks. Dimana Anda cerita menetapkan dan apa yang memotivasi adalah faktor yang mendorong konflik? Hal ini mirip dengan salah satu langkah-langkah 5 hal struktur di atas.
Langkah selanjutnya adalah untuk menjelaskan cerita atau plot dari Kurva Anda film. Hal ini disebut film perawatan. Apa Anda tidak rute ke cerita yang mengambil kesimpulan? Bagaimana Anda mengembangkan karakter? Bagaimana mengembangkan konflik?
Tahap berikutnya adalah untuk menulis daftar gambar yang diperlukan untuk membuat cerita Anda, juga disebut-langit biru perawatan. Ini adalah gambar yang akan membuat anda cerita jika Anda mengatur untuk mendapatkan semua yang anda berharap untuk mendapatkan. Setelah Anda tulis daftar ini mulai menambahkan rincian lebih lanjut. Apa yang Anda inginkan dari wawancara? Mengapa Anda bidikan tindakan tersebut? Bagaimana Anda akan membuat transisi antara adegan?
Terakhir merencanakan logistik dari perjalanan Anda dengan menciptakan sebuah jadwal produksi. Ini adalah rincian lebih detil dari tanggung jawab, jadwal waktu, lokasi dan anggaran.
Salah satu contoh adalah termasuk dalam lampiran satu.

Sementara pembuatan video penting untuk mencoba dan mempertahankan fokus. Semakin spesifik video Anda dan oleh karena itu argumen manfaat yang lebih besar untuk promosi Anda. Semua tahap ini dirancang untuk Anda untuk mengembangkan video Anda bersama dengan banyak tahapan untuk tujuan tertentu. Dengan sumber daya dan terkendali ketat anggaran sangat sulit untuk mengubah pendapat umum publics. Apa yang Anda lakukan secara efektif dapat Namun target adalah orang-orang tertentu yang mempengaruhi keputusan opini publik misalnya departemen pemerintah, lembaga dan pengambil keputusan.


Apakah metode praktis perlu saya ambil?

Pra-produksi.
• Siapa target pemirsa Anda?
• Bagaimana saya akan film ditampilkan dan didistribusikan?
• Apakah kuat cerita saya dapat saya gunakan untuk mendapatkan seluruh pesan?
• Tulis sinopsis cerita Anda, dan kemudian menjelaskan cerita yang melengkung.
• Membuat daftar rinci semua gambar yang Anda butuhkan untuk memenuhi cerita Anda.
• Rencana bagaimana Anda akan mengumpulkan semua ini panjangnya praktis.
Produksi
• pucuk, namun ingat untuk memberi reaksi kepada Anda dan sekitarnya menjadi kenyataan untuk mereka, karena hal ini akan menetapkan film selain. Anda harus ingat untuk film yang Aksi, kembali tindakan dan emosi dan pastikan Anda memiliki beragam gambar untuk gambaran ini.
• Anda adalah gambar berurutan dari gambar dan tidak hanya bidikan. Selalu menembak banyak cutaways.
• sebagai pucuk banyak wawancara dengan pemangku kepentingan adalah sebagai mungkin.
• Jangan lupa untuk merekam baik kualitas suara seperti ini dapat sering membuat film.
• Aman.
Pasca produksi
• Dub, log dan mencatat ukuran panjang Anda.
• Tulis kalimat menjelaskan setiap urutan Anda memiliki tembakan (tidak apa yang Anda inginkan menembak tetapi apa yang sebenarnya Anda shot) dan menggunakan rencana ini untuk mengedit.
• Lengkapi Anda mengedit di atas kertas dan menentukan Anda duduk di petak sebelum Anda mengedit suite.
• Cara yang baik untuk memulai adalah dengan pemotongan dan paste Anda mengetik transkrip sampai ke dalam skrip untuk cerita Anda. Isi informasi apapun yang tidak termasuk dalam wawancara / transkrip dengan narasi atau dengan judul kartu.
• Digitize Anda dan mengedit footage.
• Tampilkan video Anda ke berbagai orang sebelum Anda selesai untuk mendapatkan pemirsa pendapat.

Lengkapi video Anda dengan versi internasional (dengan suara lebih dari luar, skrip atau musik) dan menyebarkan informasi tersebut. Versi internasional dapat diberikan kepada stasiun TV di negara-negara lain yang kemudian dapat kembali membuat film Anda dalam bahasa lain."

by: Budithya
www.salkom-gapura.net